Ku
beranikan mengajakmu chat untuk menanyakan soal ini. Tampak jelas kamu telah
kembali menjadi sosokmu yang dulu, sosok cuek, masa bodoh dan sifat-sifat jelek
lainnya. Langsung to the point kutanyakan apakah rasa bosan telah menghantuimu
sehingga membuatmu seperti ini kepadaku. Tidak tau, itu jawabanmu. Sakit. Lalu kuberanikan
diri menanyakan, kenapa dia berubah. Lalu kulihat dia sedang mengetik pesan. Lalu
terkirim, ku buka pesan itu. Sontak hatiku benar-benar hancur berkeping-keping.
Sakit, pilu, benar-benar sakit melihat jawabanmu itu.
Lalu
kutelfon semua sahabat-sahabatku. Mereka semua memberiku semangat, dan member saran
agar aku menyudahi saja hubungan itu jika memang dia bilang begitu. Air mataku
yang terus menetes semakin membanjiri wajahku, sungguh aku sangat menyayangimu.
Aku ga mau hubungan kita berakhir sampai di situ saja. Tapi kamu yang membuatku
harus memutuskan ini. Ke mana semua janji-janji mu yang akan selalu
disampingku? Ke mana janji-janjimu tidak akan mengecewakanku? Semua harapanku pupus saat melihat isi pesanmu
itu.
Akhirnya,
ku rasa ini yang terbaik. Ku ketikkan pesan untuk memutuskan hubungan ini,
mengucapkan terimakasih karena semua kenangan kita, mengucapkan terimakasih
untuk 2 bulannya, mengucapkan terimakasih untuk semuanya.
Air
mata ini mengalir persis seperti air hujan. Semua kenangan ku dari awal
mengenalmu kembali terputar, sikap cuekmu dulu, hingga saat kamu menyatakan
perasanmu padaku, hingga saat itu. Tuhan? Apa aku pantas untuk mendapatkan
perlakuan seperti ini? Apa aku pantas disia-siakan seperti ini? Apa aku pantas
dipermainkan seperti ini?
Sejak
saat itu, 14 Januari 2013. Hidupku kembali berubah. Hidupku kembali sepi tanpa
pesan-pesan sayang darimu, hp ku sepi tanpa emot-emot romantis, hp ku sepi dari
semua panggilan-panggilan sayangmu dulu. Aku rindu kamu, aku ingin kita kembali
lagi, tapi kurasa itu hanya mimpi. Kita tak mungkin bersama lagi. Sampai saat
ini aku masih sangat menyayangimu
Baiklah,
biarkan hidupku kembali mengalir seperti air. Ku coba relakan kisah cinta kita
yang telah berakhir. Ku harap kamu mendapat sosok yang lebih baik dariku. Ku coba
tersenyum atas kebahagianmu walaupun itu sakit dalam hati ini.
Terimakasih
untuk kisah ini, terimakasih telah mengajarkan aku tentang cinta sejati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar